by 7
KBRN . Kediri : Menjaga kelestarian sumber mata air menjadi tanggung jawab setiap individu untuk melakukannya. Kesadaran dan kepedulian yang tumbuh itulah yang nantinya akan membawa peradaban alam menuju kelestariannya.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Kota Kediri, misalnya. Pada Senin, (12/2/2024), Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik 37 Kelurahan Ngletih UNP Kediri 2024 bersama dengan warga, karang taruna, perangkat kelurahan setempat dan Forum Kali Brantas melakukan aksi penanaman pohon, clean up dan uji kualitas air di Sumber Dendeng, Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Aksi ini pun juga untuk memperingati Hari Lahan Basah Sedunia 2024 yang jatuh setiap tanggal 2 Februari. Di mana, pada tahun ini, Hari Lahan Basah Sedunia mengusung tema ‘Wetlands and Human Wellbeing’ yang artinya ‘Lahan Basah dan Kesejahteraan Manusia’. Tema ini mengakui lahan basah sebagai hal yang penting bagi manusia dan alam seraya menggarisbawahi nilai intrinsik ekosistem lahan basah serta manfaat dan jasanya, termasuk kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan manusia.
Ada 7 poin SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang diangkat dalam program kerja ini meliputi poin 6 akses air bersih dan sanitasi, poin 11 kota dan komunitas yang berkelanjutan, poin 12 konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, poin 13 penanganan perubahan iklim, poin 14 menjaga ekosistem laut, poin 15 menjaga ekosistem darat, dan poin 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Hal ini selaras dengan tujuan KKNT UNP Kediri 2024 untuk membantu perencanaan pembangunan Kota Kediri yang diamanatkan dalam target SDGs salah satunya yaitu pengembangan tempat wisata Sumber Dendeng.
Aksi ini diwarnai dengan penanaman sejumlah 60 bibit pohon yang tediri dari beringin, ficus, jambu, kelengkeng, dan pangkas kuning. Clean up di Sumber Dendeng juga menghasilkan 31 kg sampah residu mulai dari pakaian bekas yang mendominasi, disusul dengan sachet, botol plastik, kresek, dan plastik sekali pakai lainnya. Selain itu, uji kualitas air dengan parameter fisika dan kimia juga dilakukan dan hasil dari Fospat sejumlah 2.0 ppm.
“Aksi konkret reforestasi ini merupakan bentuk kesadaran dan kepedulian kami untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air yang perannya sangat vital dengan harapan sumber mata air agar tidak mati dan air yang keluar semakin deras karena tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun yang bakal lebih panas lagi daripada tahun 2023 yang telah menjadi tahun terpanas. Selain itu kami juga mengangkut sampah residu disekitar sumber mata air yang dimana berdasarkan amanat PP No 22 tahun 2021 tentang PPLH paremeter sampah di sungai yang termasuk sumber mata air adalah nihil, kami juga tidak ingin mikroplastik bocor ke lingkungan sehingga mengkontaminasi sumber mata air. Uji kualitas air dengan parameter fisika kimia juga kami lakukan dengan membandingkan baku mutu air menurut PP No 22 tahun 2021 tentang PPLH. Hasil dari parameter fospat menunjukkan angka 2.0 ppm yang di mana telah melebihi baku mutu air nasional untuk sungai kelas 2 yaitu 0,2 ppm disebabkan di Sumber Dendeng digunakan untuk tempat cuci masyarakat sekitar,” jelas Chandra Iman Asrori selaku Koordinator Tim Sumber Mata Air, Senin, (12/2/2024).
Eka Wahyudi, S.Sos, Sekertaris Kelurahan Ngletih, turut menyampaikan apresiasinya terhadap aksi yang dilakukan oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik 37 Kelurahan Ngletih UNP Kediri 2024.
“Sesuai dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 kemarin, dari warga sudah disepakati bahwa Sumber Dendeng ini nanti akan dilakukan pengembangan. Ini usulan kami dan semoga nanti ini disetujui oleh tim dari Musrenbang tingkat kota. Jadi kalau nanti sudah disetujui, Insya Allah untuk pengembangannya seperti apa kita tinggal menunggu konsepnya dari Pemerintah Kota Kediri. Hal ini kita harapkan dapat meningkatkan perekonomian yang ada di Sumber Dendeng ini seperti sumber-sumber yang lain yang ada di Kota Kediri,” jelas Eka.
Di samping itu, dengan menggandeng komunitas atau rekan KKN Tematik 37 Kelurahan Ngletih UNP Kediri 2024 ini, Eka berharap ketika nantinya Musrenbang disetujui dan konsepnya sesuai dengan yang ada di Pemerintah Kota Kediri, maka sinergitas ini akan tetap berlanjut, “Harapan kami, komunitas atau rekan KKN Tematik 37 tetap bisa ikut serta berkolaborasi dan memviralkan di media sosial terkait eksistensi dari Sumber Dendeng ini,” harap Eka.
Terakhir, Koordinator Tim Sumber Mata Air, Chandra Iman Asrori juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga sumber mata air, “Pendidihan global sudah didepan mata dan kepala. Sudah saatnya kita berkolaborasi dan menyatukan diri secara bersama pada pelestarian sumber mata air, karena air merupakan sumber kehidupan bagi kita,” tandas Chandra.